Sekilas

MOKSA ADALAH PEMBEBASAN

“Debu engkau, dan ke dalam debu engkau akan kembali.” Demikian ucapan seorang pendeta dalam suatu upacara penguburan, yang kita saksiakan dalam film-film cowboy buatan Amerika.

Kalimat pendek ini bukan sekedar karangan penulis skenario film, tetapi diambil dari Perjanjian Lama (Torah) yang mengambarkan awal dan akhir ciptaan alam semesta beserta isinya. Kalimat ini diucapkan oleh Elohim, Tuhan Torah kepada Adam, setelah ia berdosa. Kitab kejadian mengungkapkan pemahaman dasar dari Bible mengenai manusia.

Dalam keyakinan Hindu, manusia tidak berasal dari debu. Ia adalah Atman, yang berasal dari Brahman, yang ditubuhkan dan karena itu disebut jiwa. Manusia disusun dari unsure prakerti (materi) dan purusa (jiwa). Konsep penciptaan dalam agama Hindu disebut emanasi. Segala yang ada berasal dari Tuhan.

Karena berasal dari Tuhan, maka ketika meninggalkan dunia ini. Ia akan kembali kepada Tuhan, asalnya. Seperti analogi sungai, semuanya mengalir ke samudra, bersatu dengannya, hilang bentuk dan nama. Keadaan ini disebut Moksa.

Jadi apakah Moksa? Moksa artinya pembebasan (dari reinkarnasi). Moksa dibahas secara luas dalam sistem filsafat Hindu.

Manusia pada esensinya adalah Atman, jiwa murni, tetapi telah agak melupakannya dan telah mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan gabungan badan-pikiran (body-mind complex). Sebagai hasilnya ia secara terus menerus menjalani kelahiran kembali, lingkaran lahir-mati-lahir kembali dan demikian seterusnya. Apapun yang dialami oleh manusia, adalah akibat dari identifikasi manusia dengan badan dan pikiran, dan konsekuensi reinkarnasi disebabkan oleh karma.

Lingkaran kelahiran kembali ini disebut ‘samsara’, dapat diakhiri oleh realisasi dari atman. Ini dapat dicapai dengan menghancurkan ajnana atau avidya (kebodohan) melalui jnana (pengetahuan). Ketika ini telah dilaksanakan, Moksa diperoleh.

Moksa ditempatkan sebagai tujuan akhir dari Purusaartha, tujuan tertinggi dari kehidupan.

Kata lain untuk Moksa adalah mukti, kaivalya (Jaina) dan nirvana (Buddha).

Bila upacara kematian atau kremasi dalam Hindu dirumuskan dalam formula kalimat di awal, ia akan berbunyi: “Kamu adalah Itu,kepada Itu kamu akan kembali!”

Manusia ada di dunia bukan karena dosa akibat melanggar perintah Tuhan. Tidak pula kembali ke asalnya, karena melanggar perintah Tuhan (kiamat).

Bila konsep manusia dalam Hindu dapat diringkas, maka ia akan berbunyi:
“Dari kebahagiaan  semua ada (makhluk dan alam) ini datang, oleh kebahagiaan semua mereka hidup, dan ke dalam kebahagiaan semua mereka kembali. ” (Tattirya Upanisad 3, 1-6)




Sumber: Petunjuk Untuk Yang Ragu