Sekilas

BUKAN SORGA TAPI MOKSA

Moksa bukan bebas dari dosa, tetapi bebas dari keinginan atau nafsu. “Ketika seluruh keinginan yang berdiam di hati manusia dibuang, lalu manusia yang fana menjadi abadi dan (bahkan) disini ia mencapai Brahman.” (Katha Upanisad VI.14)

Di dalam Weda dijelaskan jiwa yang moksa adalah “.....bebas dari nafsu/keinginan, bijaksana, abadi, lahir sendiri, tidak kurang dalam aspek apapun…..” (Atharwa Weda X.8.44). Itulah sebabnya di dalam menjelaskan tentang Karma Yoga, Bhagawad Gita memerintahkan, “lakukanlah pekerjaanmu tanpa mengharapkan (tanpa keinginan akan) hasil.” Orang melakukan kewajiban demi kewajiban itu sendiri, bukan karena mengharapkan hasil apapun. Dan ini, menurut Bhagawad gita akan menghantarkan manusia mencapai moksa.

Bebas dari keinginan, bukan bebas dari dosa. Apakah bedanya? Kita andaikan hidup kita seperti satu sungai. Bebas dari keinginan artinya kita membersihkan sungai itu pada hulunya dan pada setiap sumber air yang akan masuk ke batang sungai itu. Kita mencegah kotoran masuk ke dalamnya. Sedangkan bebas dari dosa, kita baru membersihkan sungai itu pada bagian hilirnya. Pekerjaan kedua jauh lebih mustahil dari pekerjaan pertama.

Jadi sekali lagi, syarat moksa bukan bebas dari dosa, tetapi bebas dari keinginan/nafsu.

Kemudian ada pertanyaan, apa kelebihan moksa dari sorga? Moksa merupakan tujuan tertinggi manusia Hindu, lebih tinggi dari sorga. Moksa adalah tujuan akhir, artinya dari sana jiwa tidak lahir kembali. Sorga adalah tujuan antara (sementara), dari sorga manusia lahir kembali ke dunia (reinkarnasi).




Sumber: Petunjuk Untuk Yang Ragu