Awatara adalah perwujudan Hyang
Widhi ke dunia dengan mengambil suatu bentuk yang dengan perbuatan atau ajaran
ajaran sucinya, memberi tuntunan untuk membebaskan manusia dari kesengsaraan yang
diakibatkan oleh kegelapan (awidya).
Bhagawadgita (II.7) menyebutkan:
“Kapan saja Dharma (kebenaran) mulai runtuh
dan adharma (kejahatan) mulai merajalela, Aku menjelma kembali ke dunia
untuk menegakkan dharma (kebenaran)”
Jadi bila dunia dalam penderitaan
dan dikuasai oleh adharma maka Tuhan (Sang hyang Widhi) turun ke dunia untuk
menegakkan Dharma. Dan dalam Purana disebutkan ada 10 Awatara yaitu: Matsya
Awatara (berwujud ikan), Kurma Awatara (berwujud penyu), Waraha Awatara (berwujud
babi hutan), Narasimha Awatara (berwujud manusia berkepala singa), Wamana Awatara
(berwujud manusia cebol yang tinggal di gua gua), Parasurama Awatara (berwujud
manusia dengan kapak dan hidup nomaden), Sri Rama Awatara (berwujud Sang Rama
dalam kisah Ramayana), Sri Kresna Awatara (berwujud Kresna dalam epos Mahabharata),
Buddha Awatara (berwujud sang Budha Gautama), Kalki Awatara Awatara (berwujud
manusia berjubah putih dan menunggang kuda – awatara terakhir yang belum
datang)
Semua awatara ini bertugas
membimbing umat manusia menegakkan jiwa
kedewataan sebagai sifat sifat luhur dan
memberantas sifat sifat keraksasaan (angkuh, sombong, angkara murka dll) dengan ajaran ajaran
sucinya yang menuntun kearah kedamaian dan kesempurnaan hidup.
Umpamanya, Sri Rama yang tidak
lain adalah perwujudan Tuhan di dunia
sebagai putra raja Dasaratha untuk menghancurkan kejahatan (adharma) yang
ditimbulkan para raksasa, rakyat dari Rahwana, dan setelah para raksasa
dihancurkan, Sri Rama langsung menyerahkan pimpinan kenegaraan Alengka kepada Wibisana adik Rahwana sehingga rakyatnya dapat melakukan yajna dan ajaran Weda
kembali.
Demikian pula dengan Sri Kresna
yaitu perwujudan Tuhan di dunia yang
bersifat sempurna untuk menegakkan Dharma, karena dunia pada waktu itu ada
dalam keadaan adharma dimana sifat sifat keraksasaan merajalela dan
mengacau serta monggoncangkan
ketentraman dan peradaban umat manusia. Ini digambarkan dalam epos Mahabarata
dimana Duryodana, Kamsa, Sisupala, Jarasanda dll merupakan jiwa jiwa keraksasaan
yang hendak meruntuhkan dharma.
Dan kita masih menunggu kedatangan
Awatara baru yang dalam Hindu kita beri nama Kalki Awatara.